Monday, December 22, 2014

Evaluasi aplikasi E-Business

Secara umum ada beberapa parameter yang paling sering digunakan dalam menilai sebuah website seperti :

1. Accesibility
Yaitu bagian yang menjelaskan seberapa baik sebuah website dalam aspek aksesnya. Seperti apakah website tersebut sudah dapat diakses menggunakan teknologi-teknologi terbaru yang ada saat ini seperti melalui ponsel atau PDA.

2. Readibility
Yaitu bagian yang menjelaskan tentang “Apakah situs tersebut nyaman untuk dibaca ?” dan “Apakah pengakses bisa mudah membaca dan mengerti isi situs tersebut?”.

3. Speed
Yaitu bagian yang menjelaskan tentang kecepatan tampilnya sebuah situs. Pengakses cenderung malas dan langsung menutup browser pada saat mereka membuka sebuah situs yang lambat diakses, sehingga mereka harus menunggu beberapa lama untuk melihat tampilan situs tersebut. Pengakses cenderung tidak mau menunggu terlalu lama untuk melihat sebuah situs. Semakin cepat situs itu dalam melakukan loading time pastinya akan semakin baik.

4. Content
Yaitu bagian yang menjelaskan tentang isi dari website tersebut. Karena itu konten adalah bagian yang paling penting dari sebuah penilaian. Karena itu konten haruslah menarik, relevan, dan sesuai untuk target audien situs yang dituju.

5. Technology
Maksud dari technology disini yaitu menjelaskan tentang aplikasi atau teknologi apa saja yang digunakan dalam pengembangan website tersebut. Seperti teknologi yang yang digunakan dalam segi mendesain website tersebut. Dan seberapa baik desain itu dibangun.


Objek Analisis

  Saya akan mengevaluasi salah satu website Peguruan Tinggi dikota sejuta bunga ini dan juga tempat saya mengenyam ilmu yaitu, Universitas Muhammadiyah Magelang. Cukup menarik menilai website kampus sendiri. Berdasarkan aspek-aspek/kriteria yang sudah tercantum diatas dan sebagai acuan saya dalam menganalisis website tersebut. Jika terdapat kesalahan dalam hasil analisis saya mohon maaf, karena saya bukanlah orang yang begitu memahami dunia IT secara detail.

  Oke mari kita lihat websitenya http://www2.ummgl.ac.id/

 Tampilan Homepage


Tampilan bagian berita

  • Tampilan 
Dari segi tampilan website UMM ini memiliki tampilan yang standar dan terlalu formal tapi terlihat sangat rapi dan enak dilihat karena kontras warna yang tidak mencolok.
Tidak terdapat banyak animasi tentang informasi yang menjadikan website ini terlihat sangat standar

  • Fitur
Fitur dari website ini cukup memadai sebagai bagian dari penyedia informasi tentang kegiatan kampus, organisasi mahasiswa, profil universitas,sejarah berdirinya perguruan tinggi ini, akademis, tentang bagaimana pendaftaran sebagai mahasiswa baru, dan lain sebagainya.




Parameter penilaian dalam menilai website ini yaitu sebagai berikut:

1. Kecepatan (Speed)

Kecepatan saat membuka web ini cukup baik. Saat memasukkan alamat www.ummgl.ac.id langsung terbuka dan tanpa lag (macet), tergantung juga dari koneksi internet

2. Homepage

Homepage pada website ini sangat standar dan formal, karena mungkin ini salah satu website penyedia informasi penting tentang universitas dan diakses tidak hanya kalangan anak muda tetapi juga orang tua yang akan memberikan kepercayaan kepada lembaga pendidikan swasta, agar terjamin pendidikan anaknya

3. Isi (Content)

Isi (content) situs web perguruan tinggi swasta ini merupakan sejumlah informasi yang disampaikan oleh suatu lembaga pendidikan. Isi minimal situs web perguruan tinggi akan berbeda dengan situs web penyedia infprmasi lainnya. Dalam hal ini website Universitas Muhammadiyah Magelang juga memiliki isi yang cukup lengkap mengenai informasi-informasi mengenai Universitas Muhammadiyah Magelang dan lain sebagainya.

4. Konteks
Konteks suatu situs web Perguruan Tinggi harus mencerminkan dan sejalan dengan visi dan misi, serta tugas pokok dan fungsi dari lembaga pendidik tersebut. Pembuatan situs web untuk perguruan tinggi mempunyai sasaran agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan Universitas MUhammadiyah Magelang. Dalam hal ini website Universitas Muhammadiyah Magelang ini sudah memiliki akses yang mana dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi.

5. Kemudahan Dibaca (Readibility)

Suatu situs web harus memiliki kemudahan agar dapat dibaca oleh masyarakat guna memperoleh informasi mengenai hal apa yang ingin dinginkan. Dalam hal ini situs web Universitas MUhammadiyah Magelang sudah cukup baik dalam pengaturan font dan kata-katanya

6. Ketepatan (Accuracy)

Salah satu parameter keberhasilan suatu situs web adalah ketepatan (accuracy). Pengertian ketepatan disini adalah mengenai kemampuan dan ketepatan situs web dalam menyajikan informasi. Dalam hal ini web Universitas Muhammadiyah Magelang cukup baik dalam menyajikan informasi

7. Layanan Publik

Situs web ini sudah cukup untuk memberikan informasi tentang profil kampus,visi misi, biro akademik dan lain lain. Sebagai layanan publik situs dari Universitas Muhammadiyah sudah memberikan hal tersebut dan layak sebaga situs web perguruan tinggi

8. Technology

Teknologi yang digunakan untuk mendesain website Universitas Muhammadiyah Magelang sendiri sepertinya sudah bagus. Ini bisa kita lihat dari banyaknya informasi-informasi hingga kualitas pendidikannya.





Kekurangan


Pada saat mau mengklik opsi Download tidak ada yang keluar dan saat diklik "open link new tab" makan yang keluar adalah opsi berita yang tidak ada hubungannya dengan Download





Kelebihan


Cukup baik penyajian data sesuai dengan apa yang ada,dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Sunday, December 21, 2014

Pembayaran Elektronik (Online)



Apa itu e-Payment?

E-payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat dan praktis.

Dengan menggunakan fasilitas e-payment, pihak penjual dan pihak pembeli akan mendapatkan beragam manfaat, antara lain:

  • Sistem transaksi yang mudah dan dapat dilakukan secara universal selama masih berada dalam 1 wilayah negara
  • Keamanan transaksi lebih terjaga dibandingkan dengan melakukan transaksi secara cash atau secara transfer rekening pribadi
  • Penggunaan waktu dan tenaga menjadi lebih simpel dan efisien

Karakteristik sistem pembayaran elektronik:

  1. Applicability: penerimaan dari user ketika menggunakan cara itu untuk membeli barang/jasa.
  2. Easy to use: sistem mudah digunakan oleh siapa saja.
  3. Security: sangat memperhatikan keamanan nilai uang. Penambahan, perubahan, dan pengurangan nilai uang harus dilindungi. Ototrisasi terhadap nilai uang hanya bisa dilakukan oleh user saja.
  4. Reliability: Sistem Berjalan dengan baik dan handal.
  5. Trust: tingkat kepercayaan terhadap kemanan uang dan informasi personal
  6. Scalability: sistem harus terukur dengan perubahan waktu
  7. Convertibility: memungkinkan dilakukan konversi uang dari satu cara ke cara lainnya termasuk poin ke uang
  8. Interoperability: sistem dapat dioperasikan oleh banyak penyedia layanan.
  9. Efficiency: biaya yang reasonable dalam menangani micro-payment.
  10. Anonymity: mengutamakan privasi untuk melindungi identitas user
  11. Traceability: memungkinkan untuk menelusuri keuangan dalam sistem dengan anonymity untuk membangun kepercayaan.
  12. Authorization type: walaupun secara offline atau online transaksi dapat dilakukan dengan cara yang sama.

Ada 2 jenis sistem pembayaran:

  1. Electronic cash/e-cash (token-based system): seperti layaknya pembayaran tunai secara fisik yang merepresentasikan nilai pembayaran.
  2. Credit/debit system (account-based system): berupa “pesan” untuk mentransfer pembayaran (tidak merepresentasikan secara langsung nilai pembayaran)


Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam fasilitas e-payment? Ada beberapa pihak yang terlibat dalam penggunaan dan penyediaan fasilitas e-payment, yakni:

  • pihak pembeli yang melakukan pembayaran dengan metode e-payment
  • pihak penjual yang menerima e-payment
  • Issuer , berupa lembaga bank atau lembaga non bank
  • Pihak pengontrol regulasi (regulator), biasa pihak yang mengawasi dan mengatur proses e-payment adalah pemerintah.

Mekanisme pembayaran:

Transaksi model ATM, yang hanya menyangkut institusi finansial dan pemegang aacount yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing.
Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasionalnya.
Pembayaran dengan perantaraan pihak yang ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini.
Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil – kecil. Mekanisme Micropayment ini sangat penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tinggi.
Anonymous digital cash, uang elektronik yang dienkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya ( http://www.digicash.com ). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun koin yang kita kenal.
Keuntungan sistem pembayaran elektronik:

Bagi konsumen:
  • Informasi akun konsumen cukup dilakukan pada saat pertama kali bertransaksi Informasi pembelian disimpan di dalam server basis data perusahaan.
  • Untuk berbelanja kembali, cukup dengan login (usernama & password)
  • Pelaksanaan transaksi cukup dengan “klik”
Bagi perusahaan:
  • Menghemat biaya (administrasi)
  • Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
  • Konsumen cenderung untuk kembali berbelanja
Sedangkan kelemahan dari sistem pembayaran elektronik, yaitu perhatian keatas rahasia dan kecurian pengenalan pengguna. Namun, kini terdapat banyak perlindungan terhadap sensitiviti maklumat sulit pengguna

Startup Yang Menyediakan Fasilitas e-Payment

Untuk memudahkan anda berbelanja atau berbisnis secara e-commerce, kenali dulu beberapa Startup yang dapat memfasilitasi e-payment sebagai sarana pembayaran.


Monday, December 8, 2014

TREND DAN TANTANGAN E-BUSINESS

Trend & Tantangan E-Business

Kategori Trend: Pelanggan

1. Pelayanan yang cepat (faster service)
2. Swalayan (self-service)
3. Beragam pilihan (more products choices)
4. Solusi terintegrasi (integrated solutions)

Kategori Trend: e-Service
1. Penjualan & layanan (integrated sales & service)
2. Dukungan yang tanpa celah (seamless support)
3. Jasa pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible fullfilment & convinient service delivery)
4. Meningkatkan keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)

Kategori Trend: Organisasi
1. Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing)
2. Kontrak produksi (contract manufacturing)
3. Distribusi virtual (virtual distribution)

Kategori Trend: Tenaga Kerja
1. Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest)
2. Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees)

Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
1. Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)
2. Integrasi saluran (multichannel integration)
3. Aplikasi penghubung (middleware)

Kategori Trend: Teknologi Umum
1. Aplikasi web nirkabel (wireless web applications)
2.Aplikasi informasi dan komputer tangan (handheld computing & information appliances)
3. Konvergensi infrakstruktur (infrastructure convergence)
4. Penyedia jasa aplikasi
(application service provider) Dua puluh trend yang telah dijabarkan mengandung empat


Era Baru e-Business

Menurut Tjiptono & Diana melalui keunggulan dalam hal komunikasi, information retrieval dan information search, internet mempunyai manfaat untuk berbagai macam keperluan bisnis yaitu :
  • Yellow pages
  • Web traffic control
  • Online store front
  • Standard websites
  • Business to business links
  • Comunity sites
  • Informational/ image sites
  • Content based sites

Ancaman umum yang ada pada trend e-business, yaitu:
1. Kenyamanan (convinience)
Trend ini berdampak pada perilaku swalayan konsumen dan kemudahan penggunaan
2. Keefektifan (effectiveness)
Trend ini berdampak pada lingkungan dan pelanggan perusahaan
3. Efisiensi (efisiensi)
Trend ini berdampak pada struktur internal perusahaan dan aktivitas
operasi perusahaan
4. Integrasi (integration)
Trend ini berdampak pada konsolidasi model one-stop-shopping

Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :


  1. Tantangan strategi bisnis Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
  2. Tantangan globalisasi Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global.
  3. Tantangan arsitektur informasi Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya.
  4. Tantangan investasi Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas.Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius
  5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
  6. Tantangan operasional Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web.Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
  7. Tantangan komunikasi Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.

Perencanaan dan Pengembangan E-Business

Perencanaan


Proses perencanaan sistem e-bisnis, sebelum membangun sistem ebisnis terlebih dahulu perhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu : Mendaya gunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin. Membangun halaman web untuk membangung jalinan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara efektif dan fleksibel. Membangun SI e-Bisnis yang efektif Mengembangkan SI yang bersifat inter platform.Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap pembangunan sistem e-bisnis.



PENGEMBANGAN E-BUSSINESS

Tahapan Pengembangan E-Business:

1. Brochurware
perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai medium untuk berpromosi (marketing).

2. Customer Interactivity
perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (dialog) antara perusahaan dengan para konsumen 

3. Transaction Enabler
pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce). 

4. One-to-One Relationship
mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu

5. Real Time Organizations
bisnis non-stop 24 jam dimana seluruh transaksi telah diambil alih secara otomatis oleh komputer dimana secara real time calon penjual dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan transaksi saat itu juga 

6. Communities of Interests
kemampuan perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value di internet


Pengembangan Sistem Informasi E-business

Ada beberapa tolak-ukur yang dijadikan dasar apakah pengembangan sistem informasi e-business berhasil, yakni :


  • Kemampuan sistem membuat efisiensi biaya, kemampuan sistem untuk melakukan segala aktivitas menggunkan media elektronik sehingga meminamalkan pengeluaran yang biasa dilakukan dalan bisnis secara tradisional.
  • Kemampuan sistem meningkatkan layanan pada pelanggan, kemampuan system untuk memaintaince segala permintaan pelangggan secara elektronik dimana pelangganlah melakukan pesanan melalui mekanisme pemesan secara elektronik.
  • Kemampuan sistem menjangkau pelanggan, kemampuan system untuk menjangkau pelangggan tidak hanya pelangga local, dalam negeri tetapi juga pelanggan secara global.
  • Kemampuan sistem untuk memberikan layanan cepat pada pelanggan, kemampuan system yang tidak terbatas oleh waktu, tempat dan keadaan sehingga memberikan pelayanan 24 jam intensif dengan media internet.
  • Kemampuan sistem untuk mengurangi komplain pelanggan, kemampuan system untuk memberikan informasi secara detail mengenai suatu produk sehingga pelanggan merasa puas dan tidak melakukan complain.
  • Kemampuan sistem untuk menyediakan sistem pembayaran efektif, kemampuna system untuk melukan pembayaran yang lebih efisien dengan menggunakan e-banking dengan tujuan mempermudah transaksi.
  • Kemampuan sistem untuk menciptakan identitas pelanggan (pelanggan selamanya), Kemampuan system untuk mengenal identitas pelanggan dengan melakukan registrasi dahulu sebelum melakun kegiatan transaksi sehingga perusahaan dapat memberikan informasi perkembangan produk baru kepada pelanggan.

Tantangan Pembangunan Sistem Informasi E-Business:

Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :

1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.

2. Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas. Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.

3. Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya

4. Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius

5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.

6. Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.

7. Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.


Faktor yang menyebabkan Kegagalan SI E-Business
  • Sering orang memandang SI e-Business adalah paling utama dan penting, sementara melupakan komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk dan respon layanan kepada konsumen.
  • Antar-muka SI e-Business sering kurang interaktif,kurang komunikatif dan kurang mudah digunakan oleh konsumen, karena antar muka sering dibangun berdasarkan selera pembuatnya.
  • Perubahan cara pandang, pola berbisnis, dan sistim dari tradisonal dan lokal menjadi moderen dan global; perusahaan dan pebisnis membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut

Dalam menjalankan e-business di Indonesia masih banyak kendalanya, yaitu :
  1. Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan- kebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
  2. Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
  3. Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi pengembangan system e-business seperti jurnal, majalah, seminar, workshop dll.
  4. Belum banyaknya bank yang telah membangun sistem dan rsquo; electronic banking dan rsquo; nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.

Sumber 1      Sumber 2

Monday, December 1, 2014

Strategi E-Business dan Implementasi E-Business

       Dalam berbisnis, kita memerlukan strategi agar bisnis tersebut dapat tetap bertahan dan selalu mengalami perkembangan secara berkala. Tentunya, e-business juga perlu hal yang sama. Namun apakah perbedaan antara strategi bisnis dan strategi e-business ? Suatu hal yang sama dan sekedar perbedaan penggunaan sarana saja ? Atau memang keduanya adalah hal yang berbeda ? Berikut penjelasan mendalam mengenai strategi e-business.
       Strategi bisnis adalah proses dimana untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berorientasi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran dalam usaha secara tepat. Strategi dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi termasuk lembaga pendidikan dan bahkan diperlukan oleh individu dalam pencapaian suatu tujuan.


Tingkatan Strategi Bisnis

a. Strategi Tingkat Korporasi :


Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.

Ciri – cirinya :

  • Berorientasi pada nilai
  • Unsur fleksibilitas sangat tinggi
  • Jangka waktu lebih panjang
  • Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
  • Konseptual
  • Tersentralisasi
b. Strategi Tingkat Bisnis :
Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
Ciri – cirinya :
  • Resiko rendah
  • Keuntungan rendah
  • Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional
  • Biaya rendah
  • Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar

Tahapan strategi bisnis : 

          Dalam penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen strategis”. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)

         Ada dua tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro. 
  2. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis. 
         Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

c. Strategi Tingkat Fungsional :
Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis.
Ciri – cirnya :

  • Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
  • Beresiko rendah
  • Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
  • Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas

Strategi bisnis dan strategi e-business, apakah ada bedanya ?
         E-business sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media elektronik. Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Teknologi informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-business dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
  • Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
  • Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat.
  • Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
  • Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.
  • Penyiapan sumber daya
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.
  • Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan.


Mengapa diperlukan keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi e-business pada suatu perusahaan ?
Contoh kasus :
        Kanada adalah satu dari banyak negara yang pengguna internetnya paling banyak di dunia. Tetapi sektor bisnis kecilnya tertinggal secara signifikan di belakang Amerika Serikat dalam hal adopsi e-business karena terlalu kecil dari bisnis yang ada memiliki strategi e-bisnis yang sesungguhnya (menurut penelitian Forrester Research), hanya 14%-nya yang memiliki strategi bisnis, jauh tertinggal di belakang Amerika Serikat.
Menurut riset CIA di tahun 2009, Indonesia menempati pada posisi ranking 22 (20.000.000 users) dari seluruh dunia untuk jumlah pengguna internet. Berbeda 6 tingkat dengan Kanada yang menempati ranking 16 (26.960.000 users). Hal ini membuktikan bahwa tingkat terjangkaunya koneksi internet di Indonesia sudah cukup baik. Namun sayangnya, penerapan e-business di Indonesia masih mayoritas diterapkan oleh perusahaan – perusahaan besar (yang notabene perencanaan strategi bisnisnya pasti lebih matang dalam perencanaannya).

(dapat dilihat di : https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2153rank.html?countryName=Indonesia&countryCode=id&regionCode=eas&rank=22#id)

Penyebab terjadinya perbedaan tingkat penerapan e-business di Kanada dan Amerika Serikat ternyata terletak pada strategi bisnisnya. Di Kanada seperti disebutkan sebelumnya bahwa dari sekian banyak jumlah penerapan e-business hanya 14% yang memiliki strategi bisnis. Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis mutlak diperlukan dalam melakukan usaha pencapaian tujuan perusahaan.




E-Government dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

E-Government dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Pengertian E-Government atau definisi E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.

PENERAPAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA
Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat. Terutama pada era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satunya adalah pelayanan pemerintah kepada publik. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yang sering disebut dengan e-government (electronic government) atau sering disingkat dengan e-gov. Dengan adanya e-government, pelayanan bisa lebih cepat dan praktis, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang makin bertambah tiap tahunnya. Namun pada kenyataannya e-gov sering tidak dapat berjalan dengan lancar, baik di pemerintahan pusat maupun di beberapa pemerintahan daerah. E-gov sering diidentikan dengan suatu proyek sehingga bagi beberapa kepala daerah (pemerintah daerah) berasumsi bahwa untuk mengimplementasikan e-gov pasti membutuhkan biaya yang besar dan belum tentu dapat bertahan lama karena ada beberapa daerah yang sudah mengimplementasikan e-gov dengan sistem proyek, setelah proyek tersebut selesai, e-gov pun selesai (tidak berfungsi lagi). Dalam mengimplementaiskan e-gov, ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Antara lain:


1. Belum ada komitmen dari kalangan elite politik, dalam hal ini yaitu kepala daerah (pemerintah daerah) untuk melaksanakan e-gov dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Jadi, meskipun sudah tersedia dana dan aparat yang kompeten dalam bidang teknologi informasi, e-gov tidak akan terlaksana.

2. Faktor Sumber Daya Manusia
Karena e-gov pada awalnya dilaksanakan dengan sistem proyek dan tidak adanya transformasi pengetahuan kepada aparat yang berwenang (bertugas sebagai operator yang mengupdate data), maka setelah proyek tersebut selesai, aparat tersebut kurang mampu untuk mengoperasikan programnya sehingga data yang tersedia tidak update lagi. Kemudian karena kurangnya kesadaran dari beberapa aparat di dinas-dinas setempat, maka aparat yang bertugas sebagai operator yang mengupdate data harus turun sendiri ke lapangan untuk mencari data yang diperlukan.
Namun ada salah satu kabupaten di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan e-gov di daerahnya. Terbukti kabupaten tersebut mendapatkan penghargaan “Best of The Best” E-Government Award 2009 versi Warta Ekonomi, yaitu Kabupaten Jembrana (Provinsi Bali), keunggulan Jembrana adalah penerapan kartu J-Card (Jembrana Card). Setiap warga jembrana yang memiliki J-Card dapat datang ke rumah sakit dan menunjukkan kartunya. Kartu akan ditempelkan ke mesin pembaca (card reader). Untuk otorisasi, si pasien cukup menempelkan tangannya. Di layar komputer akan terpampang riwayat medis si pasien dan pengobatan yang pernah diterimanya. Setelah diobati, si pasien boleh pulang dan cukup mengucapkan terima kasih.
Jembrana Card (J-Card) juga ternyata berfungsi ganda. Selain kartu berobat, kartu ini juga sekaligus menjadi KTP dan ATM. Dengan penggunaan J-Card sebagai KTP, pemerintah daerah bisa mengetahi jumlah, penyebaran dan tingkat ekonomi penduduknya. Menurut data, sudah 60% dari 263.000 warga Jembrana yang memiliki kartu J-Card. Manfaat penting lain implementasi J-Card adalah untuk pelaksanaan e-voting atau pemilu dengan sitem elektronik. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa dengan sistem e-voting, rata-rata waktu yang dibutuhkan pemilih untuk memberikan suaranya hanya 25.83 detik. Tingkat keakuratan data hasil pemilihan bisa dipastikan akan lebih tinggi karena bebas dari kesalahan perhitungan manual dan kemungkinan manipulasi data seperti yang sering kita dengar pada pemilu tingkat nasional.


E‑Government memberikan banyak manfaat, di antaranya:

  • Pelayanan jasa yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya Kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan selama terdapat jaringan internet.
  • Peningkatan hubungan antara pernerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) diharapkan dapat merubah hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, karena keterbukaan ini diharapkan dapat menghilangkan adanya rasa kecurigaan dan kekesalan dari semua pihak terhadap pemerintahan.
  • Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Contohnya data tentang sekolah dapat ditampilkan secara on‑line dan digunakan oleh orang tua sebagai referensi untuk memilih sekolah anaknya.
  • Pelaksanaan pernerintahan yang lebih efisien. Contoh: koordinasi dapat dilakukan melalui e‑mail atau bahkan tele‑conference (video conferencing).

Guna E‑Government

  • Bagi Pemerintah:
  1. Pembuatan surat‑surat dan dokumen penting akan lebih mudah dan cepat.
  2. Pencatatan kompetensi penduduk.
  3. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
  4. Pelacakan data dan informasi seseorang.

  • Bagi Masyarakat:
  1. Masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan penyediaan informasi selarna 24 jam
  2. Adanya keterbukaan antara pernerintah terhadap masyarakat, sehingga timbul kepercayaan terhadap pemerintah.
  3. Pemberdayan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
  4. Adanya informasi tentang lowongan pekerjaan di perusahaan­-perusahaan yang memberikan kemudahan bagi para pencari kerja.
  5. Masyarakat juga dapat memberikan informasi tentang pengaduan atau keluhan terhadap kondisi lingkungannya.

Berdasarkan empat tipe relasi e-government, antara lain:

A. Government to Citizens (G2C)
Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari.


B. Government to Business (G2B)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta.


C. Government to Governments (G2G)Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.

D. Government to Employees (G2E)
Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat.


      Membuat e-government bukanlah suatu investasi yang murah untuk jangka pendek. Namun untuk jangka panjang sistem ini mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu institusi pemerintah. Pembuatan situs e-government harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah penelitian mengenai masalah yang hendak dipecahkan, kemudian segala informasi mengenai masalah tersebut dikumpulkan. Setelah informasi tersebut telah lengkap dan dapat dipastikan akurat, barulah dipertimbangkan kebijakan politiknya, aturan-aturannya dan bagaimana nantinya masyarakat serta pemerintah menggunakan situs tersebut. Setelah segalanya lengkap, barulah dibuat situs e-government. Pemerintah harus memperhatikan layanan mana yang dimaksimalkan dan layanan mana yang tidak perlu, dengan demikian, situs tersebut menjadi lebih efisien. 

 SUMBER     SUMBER

Friday, October 31, 2014

Merancang Website untuk usaha rengginan

Merancang Website untuk UMKM "RENGGANIS"


     Perusahaan  rengganis  adalah  sebuah  usaha yang  memproduksi  Rengginan.  Perusahaan  ini  berdiri  pada  tahun  1992, yang beralamat di Tingal, Borobudur Kabupaten Magelang. Didirikan  oleh  Bapak SisAwal mula berdirinya usaha ini karena himpitan  ekonomi yang dialami oleh keluarga beliau. Kami berencana membuat website untuk perusahaan ini supaya produk dari rengganis ini dapat dikenal dan dipesan secara luas.


Desain website dirancang sedemikian apik untuk menarik para pembacannya. Dalam halaman website, terdiri dari beberapa halaman, yaitu :

1. Home, halaman yang menggambarkan tentang gambaran umum perusahaan, gambar seputar produk dan suasana waktu produksi.

2. Profil, berisi tentang spesifik perusahaan, profil perusahaan, pendiri, dan bergerak dibidang apa perusahaan tersebut.

3. Produk, halaman ini berisi tentang jenis-jenis produk yang dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan, dilengkapi dengan harganya.

4. Pemesanan, halaman ini merupakan inti dari Website tersebut, didalam ini terdapat form yang harus ditulis jika ingin melakukan pemesanan, form ini akan ditulis nama pemesan, alamat lengkap, memasukkan ktp yang telah di scan, nomor rekening, jumlah / produk yang akan dipesan. 

Alat-alat yang diperlukan untuk membuat website yaitu, Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak)

  • Hardware (Perangkat Keras)
meliputi perangkat komputer seharga sekitar Rp.6.000.000, peralatan untuk menyambung ke internet berupa modem senilai Rp.200.000, dan alat untuk dokumentasi berupa kamera digital seharga Rp.1.500.000 



  • Software (Perangkat Lunak)
       Pendukung hardware agar bisa beroperasi secara optimal dan dapat mendukung pembuatan website, berupa Microsoft Office (Ms.Word,Ms.Excel) guna mendata aset, pengeluaran, pemasukan, dan lain-lain.
       






       Untuk desain website diperlukan:                                               
-Adobe dreamweaver: perangkat lunak yang digunakan untuk mengedit tampilan web baik dari sisi animasi, grafis, maupun bahasa pemrograman.

-Notepad: perangkat lunak yang digunakan untuk mengedit tampilan web yang berbasis teks atau html.
Dimana tampilan dari editan dari adobe dreamweaver maupun notepad itu bisa disalin kedalam website.

       Metode pemasaran yang digunakan usaha sekarang masih dilakukan dengan pemesanan secara face to face atau dengan telephone. Maka dari itu kami menyusun metode pemasaran secara modern dengan memanfaatkan teknologi internet, misalnya dengan mempromosikan makanan RENGGANIS ini melelalui online, sehingga para konsumen dapat melihat produk yang dihasilkan dan masyarakat banyak yang megetahui tentang makanan tradisional ini. Selain untuk pembayaran pemesanan juga bisa dilakukan dengan media elektronik seperti m-banking, ATM, dll. Ditampillan web ini juga ditampilkan harga.



      Kami berharap agar usaha ini dapat dikenal oleh masyarakat luas karena biasanya makanan tradisional ini hanya dapat dijumpai di toko oleh-oleh, pedagang asongan di terminal, maupun di warung kecil saja. Sangat disayangkan jika salah satu makanan khas indonesia ini tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Tuesday, October 7, 2014

E-Government



Pengertian e-government





Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.

Manfaat

Disamping prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan manfaat yang lebih kepada masyarakat:
  1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara
  2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN)
  3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari
  4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan
  5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada
  6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis


Pelaksanaannya di Indonesia

Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-government, data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia memiliki:
  1. 564 domain go.id
  2. 295 situs pemerintah pusat dan pemda
  3. 226 situs telah mulai memberikan layanan publik melalui website
  4. 198 situs pemda masih dikelola secara aktif.
Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan egov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan egov seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta,Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang. Memperhatikan berbagai kondisi pelaksanaan program e-gov seperti dibahas dalam di atas, maka langkah untuk merevitalisasi e-gov Indonesia sudah tidak bisa ditunda lagi. Banyaknya dana yang sudah dihabiskan tidak sebanding dengan hasil yang di peroleh. Namun pelaksanaan proses revitalisasi juga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa konsep yang jelas.

Kendala

Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Kendala lainnya adalah masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di masing-masing sektor.



Sumber : Wikipedia

Monday, October 6, 2014

B2B

B2B E-Commerce

Ada beberapa contoh suatu bisnis yang termasuk dalam golongan business to business, sebelum membahas contoh B2B, saya akan sedikit menjelaskan apa itu B2B? Adalah transaksi bisnis yang terjadi antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain melalui sebuah jaringan internet yaitu internet, extranet, intranet maupun private network. Namun dalam prakteknya bisnis B2B lebih rumit daripada bisnis B2Cdikarenakan persaingan harga disini lebih rentan untuk bersaing. Dalam bisnis B2B nilai yang terpenting adalah jaminan kualitas barang/jasa yang ditawarkan, sehingga dengan kualitas loyalitas pelanggan akan meningkat dan tercipta hubungan kerjasama yang kontinu.


E-procurement

Merupakan proses pengadaan barang dan jasa yang menggunakan suatu jaringan atau internet untuk proses transaksi procurement. Ada beberapa tipe procurement yaitu e-sourcing, e-reverse, e-tendering, e-informing, web-based ERP, e-marketsite, e- MRO (maintenace, repairing, operation).
Modul e-Procurement akan meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi, kinerja, dan akuntabilitas transaksi yang dilakukan. Selain itu biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan dengan tingkat akurasi transaksi yang tinggi dan services level yang baik. Hal ini terjadi karena tidak diperlukan lagi proses penyerahan fisik dokumen dan administrasi secara manual yang memakan waktu dan biaya. Langkah-langkah menggunakan e-procurement:

1. Mencari vendor ataupun produk dengan melihat catalog maupun brosur
2. Melihat kualitas dari vendor tersebut
3. Memilih mekanisme pasar
4. Melakukan negoisasi dengan vendor yang terpilih
5. Membuat perjanjian pembelian

Contoh penerapan E-procurement di Indonesia adalah Pertamina E-Procurement.



E-Auction (Pelelangan) 

Merupakan pelelangan negosiasi dilakukan melalui platform online.Pemasok mendapatkan kemungkinan memperbaiki proposal mereka berdasarkan umpan balik dari pasar (peringkat misalnya dalam negosiasi) dan dianggap sebagai cara yang paling transparan melakukan negosiasi.
Pelelangan mencakup baik harga dan non-harga (tingkat layanan, kualitas, dll) parameter untuk memastikan hasil lelang mencerminkan nilai total keseluruhan terbaik untuk APMM.


Manfaat berpartisipasi dalam E-Auction 
  • Proses Transparan
  • Ini akan menjadi jelas bagi peserta mengapa mereka menang / kalah dalam e-Auction.
  • Peserta akan menerima real-time informasi pasar.
  • Kontrak dapat diberikan lebih cepat.
  • Waktu penghematan dibandingkan dengan tatap muka negosiasi Contoh pengguna e-auction di indonesia adalah Telkom E-Auction, Krakatau Steel E-Auction
Contoh pengguna e-auction di indonesia adalah Telkom E-Auction, Krakatau Steel E-Auction



Layanan Telkom E-Auction

JalinTrade merupakan merek dagang dari TELKOM untuk produk Electronic Auction dan menjadi pelopor penyedia B2B auction dan e-marketplace di Indonesia bagi perusahaan-perusahaan besar dalam melakukan proses penjualan dan pengadaan secara online. JalinTrade didukung penuh oleh Divisi Multimedia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dan bekerjasama dengan PT. Trimera Media Utama. Disamping menyediakan e-marketplace, JalinTrade juga menyediakan bisnis konsultasi, solusi eprocurement dan e- Auction. Solusi dan jasa yang diberikan JalinTrade memiliki banyak keunggulan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: · Mendapat dukungan penuh dan kuat dari TELKOM · Solusi E-Auction memiliki waktu implementasi sekitar 12 hari kerja dan cepat · Memiliki dukungan teknologi kelas dunia dari Commerce One dan Microsoft · JalinTrade e-MarketPlace adalah solusi hosting, dimana seluruh software dan hardware kami sediakan di Data Center. Tidak diperlukan Investasi apapun, cukup PC dengan koneksi Internet. Bidder adalah vendor atau supplier yang mengikuti proses pengadaan melalui e-auction.Hampir semua jenis produk/jasa bisa dilakukan online auction, termasuk produk yang memiliki spesifikasi yang cukup kompleks. Kecuali produk/jasa yang tingkat persaingannya kecil.


Sumber Pertamina
Sumber

Monday, September 29, 2014

B2C

              Business to Consumer (B2C)

Definisi

Suatu proses yang terjadi apabila suatu perusahaan atau organisasi menjual produk atau jasa pada pelanggan-nya melalui jaringan internet (secara online).

Menurut Munir Fuady, Business to Consumer (B2C) adalah transaksi ritel dengan pembeli individual.

Menurut Onno W. Purbo, Business to Consumer (B2C) adalah mekanisme toko online (elektronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customers.



Karakteristik
  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan untuk umum.
  • Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang, contohnya: karena sistem WEB sering digunakan maka 
  • servis diberikan dengan menggunakan basis WEB.
  • Servis diberikan berdasarkan permohonan . dalam kondisi ini, customers memberikan suatu ide (inisiatif) dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Transaksi sederhana


Perkembangan Business to Consumer (B2C)

Pada awalnya Internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi dengan konsumen. Pada tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara online oleh AT&T, tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada tahun 2000 diperkenalkan situs belanja online yang bernama Amazon.com.

Setelah saat itu, mulai banyak bermunculan situs-situs belanja/transaksi online yang mengusung prinsip Business to Consumer (B2C).


Tantangan Utama dalam Business to Consumer (B2C)


1. Membangun privasi dan kepercayaan pada konsumen

2. Menciptakan ketergantungan dan loyalitas

3. Kelengkapan, keragaman dan ketersediaan barang dan jasa.


Pelayanan Business to Consumer (B2C)

1. Memuat contoh produk yang dijual beserta informasinya.

2. Melakukan transaksi penjualan barang.

3. Melakukan transaksi pembayaran barang.

4. Melakukan transaksi pengiriman barang.

5. Membuat berita-berita terbaru tentang produk.

6. Menginformasikan lokasi penjualan dan layanan.

7. Memberikan service secara lengkap.


Produk Business to Consumer (B2C)

1.
Produk Digital (Soft Goods), seperti lagu, album, film, program komputer update dan jasanya.

2. Produk Fisik (Hard Goods)merupakan suatu produk yang tidak dapat dikonsumsi sesegera mungkin (secara langsung) setelah diunduh. Contoh: DVD, kaset dan lain sebagainya.


Klasifikasi Business to Consumer (B2C)

Secara umum, tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:

Auction Store

Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com

Online Store

Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com

Online Service

Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service dan lain-lain. Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com

Other Service


Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Contoh: www.kaskus.us , www.facebook.com

Keuntungan dan Kerugian/Kelemahan Business to Consumer (B2C)

Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi company atau perusahaan adalah:

  1. Dapat mempromosikan produk mereka secara luas.
  2. Dapat melayani transaksi selama 24 jam penuh tanpa terganggu waktu libur ataupun break.
  3. Dapat langsung berinteraksi dengan customers tanpa perantara.
  4. Dapat meminimalkan cost yang dikeluarkan.

Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi customers adalah:

   1. Dapat melakukan pembelanjaan dengan mudah.

   2. Memiliki banyak pilihan dan waktu utnuk menentukkan yang disukai.


Kelemahan:
  • Produk yang kita order tidak dapat kita lihat secara langsung dan kita teliti (periksa) lebih lanjut.
  • Produk yang kita lihat di website, terkadang tidak sesuai seperti aslinya. Maksudnya ada perbedaan bentuk, warna, ukuran dan lain sebagainya.

Sunday, September 28, 2014

Perdagangan elektronik




PERDAGANGAN ELEKTRONIK




Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.


Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.


E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data(databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.


Sejarah dan perkembangan e-commerce

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.


Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.


Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.


Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.



Model-model e-commerce 



  1. Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus. 
  2. Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
    Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. 
  3. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

Masalah pada e-commerce

  1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.