Perencanaan
PENGEMBANGAN E-BUSSINESS
Tahapan Pengembangan E-Business:
Tahapan Pengembangan E-Business:
1. Brochurware
perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai medium untuk berpromosi (marketing).
2. Customer Interactivity
perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (dialog) antara perusahaan dengan para konsumen
3. Transaction Enabler
pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce).
4. One-to-One Relationship
mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu
5. Real Time Organizations
bisnis non-stop 24 jam dimana seluruh transaksi telah diambil alih secara otomatis oleh komputer dimana secara real time calon penjual dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan transaksi saat itu juga
6. Communities of Interests
kemampuan perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value di internet
Pengembangan Sistem Informasi E-business
Ada beberapa tolak-ukur yang dijadikan dasar apakah pengembangan sistem informasi e-business berhasil, yakni :
Tantangan Pembangunan Sistem Informasi E-Business:
Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :
1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
2. Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas. Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3. Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya
4. Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius
5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
6. Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7. Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.
Ada beberapa tolak-ukur yang dijadikan dasar apakah pengembangan sistem informasi e-business berhasil, yakni :
- Kemampuan sistem membuat efisiensi biaya, kemampuan sistem untuk melakukan segala aktivitas menggunkan media elektronik sehingga meminamalkan pengeluaran yang biasa dilakukan dalan bisnis secara tradisional.
- Kemampuan sistem meningkatkan layanan pada pelanggan, kemampuan system untuk memaintaince segala permintaan pelangggan secara elektronik dimana pelangganlah melakukan pesanan melalui mekanisme pemesan secara elektronik.
- Kemampuan sistem menjangkau pelanggan, kemampuan system untuk menjangkau pelangggan tidak hanya pelangga local, dalam negeri tetapi juga pelanggan secara global.
- Kemampuan sistem untuk memberikan layanan cepat pada pelanggan, kemampuan system yang tidak terbatas oleh waktu, tempat dan keadaan sehingga memberikan pelayanan 24 jam intensif dengan media internet.
- Kemampuan sistem untuk mengurangi komplain pelanggan, kemampuan system untuk memberikan informasi secara detail mengenai suatu produk sehingga pelanggan merasa puas dan tidak melakukan complain.
- Kemampuan sistem untuk menyediakan sistem pembayaran efektif, kemampuna system untuk melukan pembayaran yang lebih efisien dengan menggunakan e-banking dengan tujuan mempermudah transaksi.
- Kemampuan sistem untuk menciptakan identitas pelanggan (pelanggan selamanya), Kemampuan system untuk mengenal identitas pelanggan dengan melakukan registrasi dahulu sebelum melakun kegiatan transaksi sehingga perusahaan dapat memberikan informasi perkembangan produk baru kepada pelanggan.
Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola perusahaan yaitu :
1. Tantangan strategi bisnis
Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam sistem tersebut misalnya strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan sebagainya.
2. Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar berubah menjadi lebih luas. Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik, harga, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi masalah dan ancaman kerugian.
3. Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya
4. Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius
5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan respon yang cepat dan tepat.
6. Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang di-share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang berlalu lalang.
7. Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan mau menggunakan secara optimal.
Faktor yang menyebabkan Kegagalan SI E-Business
- Sering orang memandang SI e-Business adalah paling utama dan penting, sementara melupakan komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk dan respon layanan kepada konsumen.
- Antar-muka SI e-Business sering kurang interaktif,kurang komunikatif dan kurang mudah digunakan oleh konsumen, karena antar muka sering dibangun berdasarkan selera pembuatnya.
- Perubahan cara pandang, pola berbisnis, dan sistim dari tradisonal dan lokal menjadi moderen dan global; perusahaan dan pebisnis membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut
- Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan- kebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
- Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
- Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi pengembangan system e-business seperti jurnal, majalah, seminar, workshop dll.
- Belum banyaknya bank yang telah membangun sistem dan rsquo; electronic banking dan rsquo; nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
No comments:
Post a Comment