Wednesday, January 14, 2015


Roti Bakar Pak Hasan




Siapa sangka roti bakar (toasted bread) awalnya bukan karena sengaja dibuat, melainkan dari roti sisa yang sudah tidak segar lagi. Di zaman Roma Kuno, mereka tahu bahwa roti sisa akan jadi lebih enak bila dibakar terlebih dahulu. Itu sebabnya dinamakan toast bread.

Toast diambil dari kata ‘tostum’ dalam bahasa latin yang berartiscorching atau burning. Karena rasanya yang enak, orang sering memanggang roti sekalipun rotinya masih segar. Itulah asal mula roti bakar yang sering kita konsumsi sebagai sarapan pagi.


Roti bakar milik Pak Hasan tidak digunakan untuk sarapan, melainkan untuk cemilan karena porsinya yang tidak terlalu besar dan harganya pun murah mulai dari Rp.1000 sampai Rp.2500 saja, murah bukan?

Pak Hasan yang sering berjualan dan mangkal di Lapangan RIndam Kota Magelang ini mulai berjualan sejak pukul 10:00 sampai sore atau sehabisnya saja.
Langganannya tidak hanya warga sekitar Rindam saja tetapi semua kalangan yang ingin merasakan roti bakar tetapi tidak terlalu besar porsinya. Langganannya kebanyaan anak-anak kecil seusia anak SD dan tak jarang orang tua pun ikut membeli roti bakarnya juga Biasanya kan roti bakar dijual dengan porsi yang cukup untuk 2-3 orang, nah pak Hasan menjual dagangannya dengan target konsumennya anak-anak itu

cara pembuatannya seperti membuat roti bakar biasa dengan isian beraneka ragam. Ada coklat, keju, aneka ragam selai, pisang, susu dan sedikit margarin
Rasanya yang tidak kalah dengan roti bakar lainnya.

Proses pembuatan Roti Bakar

Proses pemanggangan Roti 

Monggo yang mau menikmati roti bakar dengan harga yanng murah dan dengan rasa yang enak bisa mampir ke grobag Pak Hasan yang selalu mangkal di Lapangan Rindam Kota Magelang ini...

Salam Kenyang *Cheers*

Saturday, January 10, 2015

Hobi

Assalamuallaikum Wr.Wb


Bahas Hobi nih geng.

Hobi? apa sih hobi itu? 

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby"
Siapa sih yang nggak punya hobi? setiap orang pasti punya hobi kan, termasuk saya yang punya hobi yang lagi booming dikalangan anak muda, hehehe.. mendaki gunung bak pecinta alam itulah hobi baru saya yang sebelumnya gemar mengayuh kereta angin atau bersepeda, dengan route yang itu-itu saja Hahaha.. maklumlah saya tinggal di kota kecil tercinta yang sedang gemar membangun dan merenovasi dan dengan semboyan "Kota Sejuta Bunga", kota itu bernama Magelang sebut saja demikian hehehe, Tapi biarpun kota kecil tetep "Magelang Belongs To Me" *PROUD*


Karena minim kawan untuk bersepeda akhirnya saya tinggal sementara hobi yang menyehatkan ini dengan hobi lain yang menyehatkan dan mengasyikan tentunya, dan kebetulan banyak juga teman saya yang menyukainya. Mendaki Gunung atau bahasa kerennya Hiking. Tapi apalah arti kegiatan jika didalamnya tidak ada persaudaraan dan kebersamaan *Cheers*. Mungkin itu juga yang melatar belakangi saya untuk menggemari hobi ini. Ya, walaupun masih sekelas amatiran dalam hal mendaki tapi yang utama adalah kebersamaannya bro. karena saya juga memiliki kebiasaan bermain kesana kesini maka saya menyalurkan kebiasaan itu dengan hal yang bermanfaat. Amin..
Dengan tujuan menjaga alam agar tetap bersih bukan mengotori bahkan mengeksploitasinya dijaman banyak manusia rakus akan rupiah, menjual alam untuk memperkaya diri.
Saya sangat suka dengan hobi ini, karena dalam kegiatan ini kita bisa merasakan kebersamaan dan tantangan yang harus dihadapi saat sedang mendaki ataupun sudah sampai dipuncak. Udara yang dingin, angin yang berhembus membawa embun semua itu akan menjadi suatu tantangan yang akan membuat kalian kecanduan, merasa ingin lagi dan lagi. Apalagi saat mendaki bersama teman-teman anda ada doi yang lagi ditaksir ente bro.. hahahaha 

Sekian dulu celotehan dari saya mengenai hobi, kalo ada yang tidak berkesan atau salah kata harap maklum karena saya hanya mahasiswa biasa yang mengejar angka 3.
Terimakasih

Wassalamuallaikum Wr.Wb




Profil Diri

Nama                        : Annovanto Agung Rainnaldi
Tempat, tanggal lahir : Magelang, 4 November 1995
Alamat                      : Kebondalem 2 no.641 Rt3 Rw3, Potrobangsan, Magelang

Hobi                         : Bersepeda, mengoleksi barang antik

Riwayat pendidikan :
2001 - 2007 : SD N Magelang 7
2007 - 2010 : SMP N 4 Kota Magelang
2010 - 2013 : SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang
2013 - 2017 : Universitas Muhammadiyah Magelang

Monday, January 5, 2015

Ingin Pensiun 5 Tahun Lagi? Yuk, Atur Keuangannya




Jakarta - Sebagai pekerja, tentu suatu saat kita semua ingin beristirahat. Usia pensiun, itu istilah umumnya. Pensiun bisa jatuh di usia yang beragam, seperti 55 tahun, 60 tahun, atau mungkin sebelum 40 tahun jika Anda seorang pesepakbola profesional.


Ada baiknya kita merencanakan akan pensiun di usia tertentu, sehingga bisa mempersiapkan kehidupan setelah tidak lagi aktif bekerja. Jangan sampai setelah pensiun kita tidak punya bekal, yang tentu akan sangat merepotkan.

Apakah Anda berencana untuk pensiun atau akan memasuki usia pensiun 5 tahun dari sekarang? Perencana Keuangan ZAP Finance Ratih Nurmalasari mencoba memaparkan tips mengatur keuangan untuk persiapan masa pensiun seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (4/1/2015):


1. Lakukan Financial Check-Up






Datalah aset beserta kewajiban yang Anda miliki saat ini. Selain itu, buatlah rekap pemasukan dan pengeluaran yang Anda lakukan selama minimal 3 bulan lalu. Jika Anda kesulitan dalam membuat daftar pengeluaran, Anda bisa melihat historis transaksi pada tagihan kartu kredit jika Anda sering menggunakan kartu kredit, mutasi rekening bank jika Anda sering bertransaksi dengan kartu debit, atau slip pembayaran yang mungkin masih disimpan di dompet. Dari data-data tersebut, Anda dapat menghitung rasio-rasio keuangan yang bisa menjadi indikator sehat atau tidaknya keuangan saat ini.
Jika hasil financial check-up Anda bagus, silakan lanjut ke poin 2 berikut. Namun, jika ditemukan beberapa 'penyakit keuangan', Anda harus menyembuhkannya terlebih dulu.

2. Lunasi Seluruh Utang









Sangat berbahaya jika Anda masih memiliki kewajiban yang masih harus dibayar ketika sudah pensiun. Meskipun mungkin Anda masih bisa mendapatkan penghasilan, tapi rata-rata penghasilan yang diperoleh tidak bisa sebesar saat sebelum pensiun.




3. Hitung Kebutuhan Hidup Selama Pensiun


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), usia harapan hidup masyarakat Indonesia rata-rata adalah 70 tahun dan angka ini akan meningkat menjadi 72 tahun pada 2035. Jika usia pensiun pada umumnya adalah 55 tahun, maka rata-rata orang akan menghabiskan waktu 15 tahun untuk hidup di masa pensiun.Misalkan, seseorang yang akan pensiun 5 tahun dari sekarang dengan biaya hidup sebesar Rp 5 juta per bulan selama 15 tahun, serta asumsi tingkat imbal hasil sebesar 5% dan tingkat inflasi 6%, maka jumlah dana yang dibutuhkan untuk hidup selama pensiun adalah Rp 1,3 miliar.





4. Alokasi Aset untuk Kebutuhan Hidup Pensiun

Setelah menghitung kebutuhan dana hidup pensiun, Anda bisa mengecek kembali aset yang dimiliki pada daftar yang telah Anda buat sebelumnya. Jangan lupa untuk mengikutsertakan akumulasi dana pensiun, baik dari BPJS Ketenagakerjaan maupun DPLK jika ada. Alokasikan aset yang akan digunakan untuk kebutuhan hidup selama pensiun.




5. Lakukan Beberapa Penyesuaian



Bagaimana jika aset untuk pensiun tidak cukup? Lakukan beberapa penyesuaian. Penyesuaian ini bisa dilakukan melalui penurunan gaya hidup di masa pensiun, memperpanjang usia pensiun jika memungkinkan, mencari alternatif investasi yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dengan risiko yang terukur, dan lain-lain.



6. Keep Calm

Anda masih memiliki waktu 5 tahun sebelum pensiun. Fokuskan penghasilan yang masih akan Anda terima untuk investasi Dana Pensiun


7. Persiapkan Dana Kesehatan Pensiun
Selain kebutuhan hidup selama pensiun, jangan lupa juga untuk mempersiapkan Dana Kesehatan Pensiun karena risiko usia yang semakin meningkat. Saat ini, pemerintah sudah mewajibkan seluruh masyarakat untuk memiliki manfaat jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan. Dengan iuran yang tergolong ekonomis dan relatif terjangkau, manfaat jaminan kesehatan yang diberikan pun maksimal. Jangan ragu untuk datang ke kantor BPJS Kesehatan demi mendapatkan informasi yang lebih detil.


Sumber